Senin, 12 Agustus 2019

#PillowTalk : Ketika Ditinggal oleh Orang Tercinta

Assalamualaikum (السلام عليكم as-salāmu 'alaykum)


Salah satu hal yang paling ditakutkan oleh saya bahkan oleh hampir semua orang adalah ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi. Entah mengapa akhir-akhir ini ada beberapa rekan saya yang mengalaminya, ada yang suaminya tiba-tiba meninggal saat pamit kerja, atau istrinya yang meninggal ketika melahirkan. Bahkan masih terekam diingatan saya ketika tante dan om saya tiba-tiba tiada dalam waktu berdekatan dan meninggalkan 3 orang anak yang terkecil berusia kurang lebih 4 tahun.  Keluarga yang ditinggalkan pun berduka bahkan tak sedikit yang terpukul. 

Tentu semua kejadian itu adalah takdir Allah SWT, namun kita sebagai manusia harus menerima takdir tersebut dengan ikhlas. Salah satu cara nya adalah mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk tersebut bersama pasangan.  
Mempersiapkan disini bukan hanya mempersiapkan amalan pribadi kita sebagai pihak yang akan meninggal, namun juga harus mempersiapkan diri ketika suatu saat suami/istri kita meninggal dunia terlebih dahulu. Menurut saya sih jika kita hanya mempersiapkan amalan untuk sendiri itu sangat egois, terlebih jika kita memiliki keluarga, plis lah bahas juga persiapan untuk orang yang kita tinggalkan. Tentu hal tersebut sangat berat, terlebih lagi jika ditinggalkannya secara tiba-tiba.

Berkaca dari kejadian yang dialami rekan saya, maka saya dan suami memutuskan untuk mendiskusikan terkait hal tersebut. Pembahasan tersebut kami rasa sangat penting untuk mempersiapkan mental kami berdua dan membahas kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi sehingga langkah yang kami pilih sudah dipertimbangkan secara matang. Ya gak mungkin lah ketika salah satu dari kami atau bahkan keduanya meninggal, belum ada perencanaan yang matang karena notabennya kami kini telah memiliki anak yang merupakan tanggung jawab kami berdua untuk menjamin kehidupannya minimal sampai anak kami cukup umur dan memiliki penghasilan sendiri.

Ga jarang ketika suami meninggal eh ternyata ada tanggungan hutang dan malangnya suami tidak ikut asuransi jiwa dann si istri yang ternyata tidak memiliki pemasukan. Kelanjutannya seperti yang bisa dibayangkan, istri bekerja banting tulang untuk menghidupi keluarga dan membayar hutang tersebut. Sebenarnya kisah tersebut belum tragis, lebih tragis lagi jika ternyata istrinya tidak bisa/ tidak terbiasa kerja huhu bisa stres.. dan apakabar nasib si anak?

atau ada kasus dimana tiba-tiba istri meninggal, si suami ternyata menikah lagi dan ternyata si anak terabaikan di urus oleh neneknya.. huhu sedihh..

Sebelum membahas ini pun, saya juga sempat berbincang dengan rekan-rekan saya untuk mendapat sudut pandang yang lain mengenai pembahasan persiapan kematian ini.. huhu ku jadi sedih
Nah poin-poin yang kami bahas ini antara lain :

1. Pengasuhan Anak
Nah ini penting banget buat yang sudah memiliki anak, Jika salah satu dari kami atau keduanya meninggal, maka anak akan dititipkan/diasuh oleh ......

Tentu pada umumnya jika salah satu pasangan yang meninggal, maka anak akan diurus oleh pihak yang masih hidup. Namun kita harus membicarakan opsi terburuknya.
Bisa jadi suami merasa segan untuk mengurus anak kita ketika doi sudah menikah lagi atau ada kemungkinan pihak istri tidak boleh membawa anak oleh calon suaminya. 

Menurut saya, poin ini pun harus dari jauh-jauh hari dibicarakan pula ke orang yang akan kita titipkan. Jangan sampai ternyata ketika kejadian eh doi merasa gak berkenan, jadilah anak kita terlantar huhu..

2. Keuangan
Duh ini masiii pusingg.. 
idealnya biaya pendidikan harus sudah ada sebelum kita meninggal, namun umur siapa yang tau. Kita cuma bisa mempersiapkan sebaik mungkin.

Menurut beberapa bahasan yang pernah saya ikuti, idealnya kita punya :
a. Asuransi jiwa untuk si pencari nafkah. 
Kalau bisa nilai nanti yang akan dicairkan bisa mengakomodir kehidupan pihak yang di tinggalkan sampai pasangan yang ditinggalkan sudah siap mental untuk menjadi tulang punggung keluarga.
b. Dana tak terduga
Kalu ini nilainya bisa 6 kali dari pengeluaran perbulan kita di kali jumlah anggota keluarga
c. Dana pendidikan
Dana pendidikan anak juga utama sih. gak mau kan ketika salah satu atau keduanya dari kita meninggal anak jadi gak sekolah  

Oiya jangan lupa harus terbuka masalah keuangan terutama HUTANG PIUTANG dan aset yang dimiliki!
jangan sampai salah satu ada yang berhutang, namun pasangannya gak tau.. eh ketika meninggal amsyong deh utang menumpuk


3. Pin, Password dll
mungkin ada beberapa pasangan yang saling merahasiakan satu sama lain password atau pin tabungan/brangkas/email atau hal lainnya. mungkin di rahasiakan boleh, tapi kita harus punya list semua username dan password yang kita simpan/tulis dan ketika kita meninggal list username dan password tersebut mudah ditemukan.


HUHUHUU... gak tau lagi deh mau bahas apa...

jadi sedih mikirinnya

mungkin ada idekah apa lagi yang harus di bahas dengan pasangan terkait kasus kematian ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar