Jumat, 02 Juni 2017

A-to-Z : Matrikulasi IIP Batch 4 : Peradaban dari Dalam Rumah + NHW#3

Assalamualaikum (السلام عليكم as-salāmu 'alaykum) 

Alhamdulillah, sudah masuk minggu ketiga kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional. Materi kali ini adalah tentang Membangun Peradaban dari Dalam Rumah. Dalam materi dijelaskan tentang :
Rumah (orang tua) yang menjadi taman dan gerbang peradaban yang mengantarkan anggota keluarganya menuju peran peradabannya. 
Tugas utama kita sebagai orang tua adalah mendidik anak-anak sesuai kehendak-Nya, bukan mencetak sesuai dengan keinginan kita. 

Berdasarkan tugas NHW#3, kita di ajak untuk memahami apa pesan rahasia Allah SWT menciptakan kita, memasangkan kita dengan pasangan hidup kita, mengamanahi kita dengan anak-anak, serta menempatkan kita di lingkungan masyarakat. 

Beratkan hehe :)

Berikut materi dan tugas minggu ke -3 :
Materi Sesi #3
PERADABAN DARI DALAM RUMAH
Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional

Bunda, rumah kita adalah pondasi sebuah bangunan peradaban, dimana kita berdua bersama suami, diberi amanah sebagai pembangun peradaban melalui pendidikan anak-anak kita. Oleh karena itu sebagai orang yang terpilih dan dipercaya oleh yang Maha Memberi Amanah, sudah selayaknya kita jalankan dengan sungguh-sungguh.
Maka tugas utama kita sebagai pembangun peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai dengan kehendakNya, bukan mencetaknya sesuai keinginan kita.
Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di muka bumi ini sudah dilengkapi dengan “ misi spesifiknya ”, tugas kita memahami kehendakNya.
Kemudian ketika kita dipertemukan dengan pasangan hidup kita untuk membentuk sebuah keluarga, tidak hanya sekedar untuk melanjutkan keturunan, atau hanya sekedar untuk menyempurnakan agama kita. Lebih dari itu, kita bertemu dengan suami dan melahirkan anak-anak, adalah untuk lebih memahami apa sebenarnya “ peran spesifik keluarga” kita di muka bumi ini. 
Hal ini yang kadang kita lupakan, meski sudah bertahun-tahun menikah.
Darimana kita harus memulainya?

PRA NIKAH
Buat anda yang masih dalam taraf memantaskan diri agar mendapatkan partner membangun peradaban keluarga yang cocok, mulailah dengan tahapan-tahapan ini:
a. Bagaimana proses anda dididik oleh orangtua anda dulu?
b. Adakah yang membuat anda bahagia?
c. Adakah yang membuat anda “sakit hati/dendam’ sampai sekarang?
d. Apabila ada, sanggupkah anda memaafkan kesalahan masa lalu orangtua anda, dan kembali mencintai, menghormati beliau dengan tulus?
Kalau empat pertanyaan itu sudah terjawab dengan baik, maka melajulah ke jenjang pernikahan.
Tanyakan ke calon pasangan anda ke empat hal tersebut, minta dia segera menyelesaikannya.
Karena,
ORANG YANG BELUM SELESAI DENGAN MASA LALUNYA , AKAN MENYISAKAN BANYAK LUKA KETIKA MENDIDIK ANAKNYA KELAK

NIKAH
Untuk anda yang sudah berkeluarga, ada beberapa panduan untuk memulai membangun peradaban bersama suami anda dengan langkah-langkah sbb:
🍀Pertama temukan potensi unik kita dan suami, coba ingat-ingat mengapa dulu anda memilih “dia” menjadi suami anda? Apa yang membuat anda jatuh cinta padanya? Dan apakah sampai hari ini anda masih bangga terhadap suami anda?
🍀Kedua, lihat diri kita, apa keunikan positif yang kita miliki? Mengapa Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Sampai kita berjodoh dengan laki-laki yang sekarang menjadi suami kita? Apa pesan rahasia Allah terhadap diri kita di muka bumi ini?
🍀Ketiga, lihat anak-anak kita, mereka anak-anak luar biasa. Mengapa rahim kita yang dipilih untuk tempat bertumbuhnya janin anak-anak hebat yang sekarang ada bersama kita? Mengapa kita yang dipercaya untuk menerima amanah anak-anak ini? Punya misi spesifik apa Allah kepada keluarga kita, sehingga menghadirkan anak-anak ini di dalam rumah kita?
🍀Keempat, lihat lingkungan dimana kita hidup saat ini. Mengapa kita bisa bertahan hidup dengan kondisi alam dimana tempat kita tinggal saat ini? Mengapa Allah menempatkan keluarga kita disini? Mengapa keluarga kita didekatkan dengan komunitas-komunitas yang berada di sekeliling kita saat ini?

Empat pertanyaan di atas, apabila terjawab akan membuat anda dan suami memiliki “ misi pernikahan” sehingga membuat kita layak mempertahankan keberadaan keluarga kita di muka bumi ini.

ORANGTUA TUNGGAL (SINGLE PARENT)
Buat anda yang saat ini membesarkan anak anda sendirian, ada pertanyaan tambahan yang perlu anda jawab selain ke empat hal tersebut di atas.
a. Apakah proses berpisahnya anda dengan bapaknya anak-anak menyisakan luka?
b. Kalau ada luka, sanggupkah anda memaafkannya?
c. Apabila yang ada hanya kenangan bahagia, sanggupkah anda mentransfer energi tersebut menjadi energi positif yang bisa menjadi kekuatan anda mendidik anak-anak tanpa kehadiran ayahnya?
Setelah ketiga pertanyaan tambahan di atas terjawab dengan baik, segeralah berkolaborasi dengan komunitas pendidikan yang satu chemistry dengan pola pendidikan anda dan anak-anak.
Karena,
IT TAKES A VILLAGE TO RAISE A CHILD
Perlu orang satu kampung untuk mendidik satu orang anak
Berawal dari memahami peran spesifik keluarga kita dalam membangun peradaban, kita akan makin paham apa potensi unik produktif keluarga kita, sehingga kita bisa senantiasa berjalan di jalanNya.
Karena orang yang sudah berjalan di jalanNya, peluanglah yang akan datang menghampiri kita, bukan justru sebaliknya, kita yang terus menerus mengejar uang dan peluang
Tahap berikutnya nanti kita akan makin paham program dan kurikulum pendidikan semacam apa yang paling cocok untuk anak-anak kita, diselaraskan dengan bakat tiap anak, potensi unik alam sekitar, kearifan lokal dan potensi komunitas di sekitar kita.
Kelak, anda akan membuktikan bahwa antara pekerjaan, berkarya dan mendidik anak, bukanlah sesuatu yang terpisahkan, sehingga harus ada yang dikorbankan
Semuanya akan berjalan beriring selaras dengan harmoni irama kehidupan.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/

SUMBER BACAAN
Agus Rifai, Konsep,Sejarah dan Kontribusi keluarga dalam Membangun Peradaban, Jogjakarta, 2013
Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2016
Muhammad Husnil, Melunasi Janji Kemerdekaan, Jakarta, 2015
Kumpulan artikel, Membangun Peradaban, E-book, tanggal akses 24 Oktober 2016

---------------------------------------------------------------------------------------------------

NICE HOMEWORK #3

Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda. Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.

Tugas ini membuat saya berfikir lebih untuk menuliskan ungkapan rasa sayang, terimakasih, harapan dan doa untuk suami saya. Saya ingin berterimakasih kepada IIP yang telah memberikan tugas ini kepada saya karena memang saya belum pernah menulis surat cinta untuk suami hehe. 
Setelah saya serahkan surat tersebut (dengan resa deg-degan). Respon pertama adalah kecupan dikening mendarat kesaya dan Alhamdulillah setelah itu kami berdikusi membahas masa depan keluarga selanjutnya apalagi saat ini kami sedang menantikan kelahiran dedek bayi :)

(baca : Happy Mom to be #1)

Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
Dikarenakan saya belum memiliki seorang anak maka tugas ini belum bisa saya kerjakan, mungkin nanti setelah lahir, saya bisa mengupdate tulisan ini dengan menambahkan potensi yang dimiliki oleh anak saya , Amin :)

Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

Potensi yang saya miliki dan wajib disyukuri :

1# Pembelajar : 
Insyallah saya tidak malu untuk terus belajar apapun yang saya butuhkan dan saya prioritaskan

2# Mudah bergaul, beradaptasi dan bernegosiasi serta mencairkan suasana: 
Saya termasuk mudah untuk mendapat teman ini dan mudah berkomunikasi dengan orang baru, selain itu salah satu keahlian saya adalah bernegosiasi dan mencairkan suasana.

3# Suka Memanage (mengelola): 
Saya suka membuat perencanaan, walaupun kurang tekun dan disiplin dalam hal eksekusi

4# Kreatif :
Dalam hal ini mendesain sesuatu dan sering memiliki ide yang out of the box 

5# Suka menulis dan membaca:
Walaupun saya sulit untuk merangkai kata-kata, namun saya suka sekali menyampaikan gagasan/review terhadap sesuatu dalam bentuk tulisan (ya walaupun struktur penulisan saya masih berantakan). Kalau untuk membaca buku, saya suta sampai di tahap sehari bisa membaca buku tebal dengan betah dan selesai :)

6# Empati :
Jika ada teman yang sakit, atau membutuhkan pertolongan ingin segera membantunya

Note : ini dilihat dari sudut pandang saya dan suami ya hehe..

Alhamdulillah saya sangat bersyukur dengan mengerjakan tugas ini ternyata banyak potensi yang Allah SWT berikan kepada saya tanpa sebelumnya saya sadari. 
Insyallah saya akan semangat untuk terus belajar akan terus melakukan intropeksi diri serta tidak berpuas diri akan prestasi yang di dapat. Dan pastinya seperti yang disampaikan pada materi NHW terdahulu bahwa Ridho Allahlah yang cari :)

Berdasarkan potensi-potensi yang dimiliki mungkin kehendak Allah SWT menghadirkan saya di tengah-tengah keluarga ini antara lain untuk :
1) menjadi pemeriah suasana agar keluarga semakin hangat dan harmonis
2) menjadi manager keluarga yang kreatif dalam mengurus sumber daya pada keluarga
3) menjadi role model anak dalam keseharian baik dalam berinteraksi sosial ataupun menuntut ilmu (Amin)
4) membuat dan nantinya bisa mengaplikasikan metode pengajaran dalam segala hal (hubungan sosial, pelajaran sekolah, ibadah dll) kepada anak dengan menarik, inovatif dan kreatif


Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
Untuk lingkungan keluarga, Alhamdulillah memiliki orang tua, adik dan suami yang memberikan kasih sayang, taat dalam beribadah (walaupun pasti ada pasang surutnya), sepenuhnya mendukung setiap kegiatan saya, serta alhamdulillah memiliki kecukupan materi.
Tantangan yang di hadapi : masih pasang surutnya kami dalam beribadah.

Untuk lingkungan tempat tinggal, saya tinggal di kawasan yang aman, nyaman, hampir semua beragama islam dan alhamdulillah rajin beribadah serta melaksanakan kegiatan keagamaan di masjid namun lingkungan perumahan saya memiliki tingkat perekonomian yang berbeda-beda. 
Tantangan yang di hadapi :
Tingkat perekonomian beberapa tetangga yang kurang mampu
Maraknya penculikan dan bullying anak
Menurunnya akhlak dan sikap anak -anak masa kini karena adanya pengaruh game online dan PS.


Setelah menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut di atas, sekarang belajarlah memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.

Peran internal pada keluarga 
Melihat potensi, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada pada keluarga maka peran keluarga adalah :
1) Saling mengingatkan, memotivasi dan menginspirasi dalam beribadah.
2) Sarana untuk terus saling belajar, mendukung serta melakukan intropeksi agar mampu berperan secara maksimal menjadi pribadi, ayah, ibu dan anak yang lebih baik
3) Meningkatkan quality time dan menjadi role model satu sama lain serta saling menginspirasi dalam berbuat kebaikan

Peran eksternal pada Lingkungan sekitar
Melihat potensi, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada pada keluarga maka peran keluarga pada lingkungan sekitar adalah :
Pada keluarga saya (ketika saya belum menikah) kami membuat project sosial bersama. Ya walaupun sederhana seperti memberikan senyum sapa salam kepada tetangga ataupun memberikan barang walaupun tidak banyak yang dapat membantu meringankan tetangga.
Project ini pun telah saya lakukan setelah menikah dan insyallah akan kami tularkan ke anak kami nantinya. amin :)

(baca : Materi IIP 1 : Adab Menuntut Ilmu)
(baca : Materi IIP 2 : Menjadi Ibu Profesional)

Mari Bangun peradaban mulai dari rumah kita sendiri  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar