Kamis, 08 Maret 2018

A-to- Z : Happy Mom to Be (Trimester 3)

Assalamualaikum (السلام عليكم as-salāmu 'alaykum)

Memasuki trimester ke 3 ini alhamdulillah banyak perubahan yang terjadi antara lain :
> Setelah rajin senam hamil, alhamdulillah badan fit malah mendekati HPL saya jalan-jalan ke Tanah Abang, kota tua, asemka, senen pakai kendaraan umum
> mulai cuti di usia 37 weeks karena posisi bayi sudah di bawah namun belum masuk panggul
> mulai deg2an karena dedek bayi sampai usia 41 weeks belum masuk ke panggul
Ada beberapa kejadian yang membuat saya kepikiran ketika trimester ke 3 ini antara lain :
AIR KETUBAN BERKURANG
Memasuki usia 35 weeks dokter mengatakan bahwa air ketuban saya mulai berkurang, dokter melakukan periksa dalam untuk melihat apakah ketuban saya rembes dan untuk melihat sudah bukaan berapa. Perasaan yang saya rasakan :
astagah lumayan juga ya rasanya. Ternyata periksa dalam itu terasa sakit karena  vagina saya belum lentur, ketika di beberapa minggu setelahnya saya tidak merasa sakit ketika dilakukan periksa dalam. 
Tips: melenturkan vagina salah satu caranya dengan melakukan hubungan suami istri (hal ini pun bisa membantu terjadinya kontraksi karena sperma suami merupakan induksi alami). Tetapi aman dilakukan setelah 36 weeks.

Pada usia 40 weeks, kontraksi tidak kunjung datang. Frekuensi pemeriksaan ke dokterpun berubah yang awalnya sebulan sekali, memasuki usia 9 bln menjadi 2 minggu sekali dan ketika telah melewati HPL berubah menjadi setiap hari. Ketika pemeriksaan berlangsung dokter menginfokan bahwa air ketuban saya berkurang drastis dan memutuskan bahwa jika besok diperiksa air ketuban tidak bertambah maka besok akan dilakukan operasi cesar karena dedek bayi belum masuk panggul. Nah mulai lah drama galau-galau ala sinetron karena saya pada dasarnya kepingin melahirkan normal, tapi ya tetap realistis melihat kondisi yang ada.  Dokter menyarankan agar saya minum air zam-zam. Pesanlah saya air zam-zam di tokopedia 5 Ltr. Saya konsumsi sebanyak 3 liter dalam waktu satu malam. Paginya dokter periksa air ketuban saya dan alhamdulillah banyak. Dokter memberikan batas maksimal 41 weeks jika tidak maka akan di Operasi Caesar. 

Tekanan Darah Tinggi
Setelah drama air ketuban berkurang, ketika 40 weeks + 2 hari saya periksa tekanan darah dan tekanan darahnya lumayan tinggi yaitu : 130/70 yang pada kondisi biasa saya 110/60. Hahaha dokter mengindikasikan bisa jadi preklamsia. Curigalah saya bahwa penyebab tingginya tekanan darah karena saya makan KF* , karena hari sebelum saya makan tekanan darah saya masih normal. Namun setelah saya makan langsung melonjak tinggi selama 3 hari dan kalau di urin saya mengandung protein maka langsung disuruh operasi Caesar lah saya. Saya dimintalah tes urin kualitatif yaitu menampung urin selama 24 jam. Dan alhamdulillah saya  dinyatakan negatif. Maka bisa jadi tekanan darah saya tinggi karena saya banyak pikiran (yaiyalah, cuti dari 37 minggu ditunggu sampai usia 40 minggu si dedek belum menunjukan tanda-tanda masuk panggul haha) atau tekanan darah tinggi bisa dipicu karena makan KF*. 

Bayi belum masuk panggul
Mulai usia kandungaan 33 minggu posisi bayi sudah dibawah dan usia 34 minggu posisi bayi sudah bagus tinggal masuk ke panggul. Semua usaha sudah saya jalani :
1) senam hamil setiap hari mulai usia kandungan 32 weeks sehari 2 kali dan ketika cuti ditambah jalan pagi dan jalan jongkok
2) setiap hari sabtu dan minggu jalan keliling mall/tanah abang/kota tua
3) induksi alami sesering mungkin 
4) ngepel jongkok setiap hari
5) minum air zam-zam sehari minimal 1 liter 
Usaha yang telah dilakukan tetap tidak membuat dedek bayi masuk panggul dan akhirnya di usia kehamilan 41 weeks + 1 hari diputuskan saya melahirkan secara operasi Caesar. Ya mau gimana lagi hehe soalnya bb dedek bayi semakin membesar dan lingkar kepala pun besar sehingga sudah tidak dimungkinkan lagi dedek bayi bisa masuk panggul. (Fyi. dokter saya sangat pro normal loh)

Dan alhamdulillah dedek lahir dengan selamat dan saya resmi menyandang gelar sebagai seorang ibu

1 komentar: