Senin, 30 Desember 2019

Melejitkan Potensi Bintang Anak

Assalamualaikum (السلام عليكم as-salāmu 'alaykum)


Buat yang masih bingung tentang bagaimana si cara melejitkan potensi anak? bisa ditonton Film India berjudul : Taare Zameen Par. 
Film India ini menurut saya sangat menginspirasi, sama seperti three idiots.. Oiya selain film india juga ada buku Toto Chan, bagus sekali untuk referensi cara menyikapi anak.
Film Taare Zameen Par akan mengubah pola pikir kita bahwa orang pintar itu bukan hanya orang yang juara 1 karena setiap anak terlahir dengan kelebihan dan bakatnya masing-masing. Selain itu kita tidak boleh asal menstampel orang atau anak itu bodoh... 

Karena jangan - jangan yang bodoh itu bukan anaknya tapi kita orang tua yang tidak bisa menggali dan mengarahkan bakat dan kelebihan dari anak kita huhuhu.. 

Berdasarkan dari yang saya baca, Potensi yang dimiliki manusia beragam antaralain :

Kemampuan sosiologis 
Yaitu kemampuan seseorang untuk peka terhadap permasalahan sosial di sekitar. Kepekaan ini mendorong dirinya untuk berpikir kritis dan emansipatoris. Simpati dan empati merupakan wujud kepekaan yang dimiliki mereka yang punya potensi kemampuan berpikir sosiologis. 

Kemampuan naturalis 
Yaitu kemampuan yang seseorang untuk merasa peka terhadap lingkungan alam sekitar. Orang yang punya potensi kemampuan naturalis akan merasa sakit apabila alam disakiti. Tak hanya itu, potensi ini juga dapat digambarkan dengan adanya kemampuan memahami kehidupan ekologi di bumi. 

Kemampuan musikal 
Yaitu kecerdasan seseorang untuk menciptakan harmoni lewat suara. Suara tersebut umumnya diciptakan lewat permainan alat musik. Skill memainkan alat musik dan kecerdasan menghayati alunan nada merupakan beberapa contoh potensi yang hanya dimiliki orang tertentu. 

Kemampuan spasial 
Yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan pemahaman akan ruang spasial. Ruang spasial sering dikaitkan dengan pemetaan. Sopir profesional biasanya mengembangkan potensi ini. Contoh, ketika ia lewat suatu jalan yang asing, masuk ke dalam gang-gang yang sempit, ia tetap bisa keluar dari gang tanpa kesasar. Kemampuan tersebut merupakan kemampuan spasial. 

Kemampuan visual 
Yaitu kecerdasan untuk menciptakan kreasi visual. Kreasi ini bisa berupa gambar, lukisan, atau film. Tak hanya itu, mereka yang punya potensi ini dapat memahami suatu teka-teki yang tampak secara visual, misalnya menerjemahkan makna dari sebuah lukisan. 

Kemampuan logika 
Yaitu kemampuan seseorang untuk berpikir logis dan matematis. Potensi ini berkaitan dengan kecerdasan dalam pikirannya untuk memahami sesuatu secara numerik, termasuk menghitung dan menghapal rumus-rumus matematis. Potensi kemampuan logika bisa diperoleh dari bakat atau belajar. 

Kemampuan linguistik 
Yaitu kemampuan individu dalam berbahasa. Kemampuan ini memiliki cakupan yang luas, tidak hanya memahami teks deskriptif, namun juga berbicara, berceramah, dan diskusi. Kemampuan ini berkaitan erat dengan kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam mengembangkan skill aktualisasi diri secara verbal. 

Kemampuan kinestetik 
Yaitu kemampuan seseorang dalam menggerakkan tubuhnya. Tak sekadar bergerak, namun juga mengembangkan elastisitas atau kelenturan tubuh serta mencipakan harmoni melalui gerakan-gerakan fisik yang tepat dan mempesona, seperti penari profesional. 

Kemampuan interpersonal 
Yaitu kemampuan seseorang dalam menjalin hubungan sosial. Potensi kecerdasan seseorang yang piawai melakukan hubungan interpersonal terlihat dari kemampuannya berkomunikasi, melobi, mewawancarai orang lain atau semacamnya. Kemampuan ini adalah tentang menciptakan dan menjaga hubungan antar manusia. 

Kemempuan intrapersonal 
Yaitu kemampuan seseorang dalam memahami, mengatur, serta memanajemen diri sendiri. Orang yang berhasil mengembangkan potensi intrapersonalnya piawai dalam mengambil keputusan, merancang visi, dan menetapkan tujuan hidup. Kemampuan intrapersonal dapat dilatih melalui upaya-upaya pengendalian emosi diri.

Nah biasanya yang menghambat anak menemukan potensinya adalah orangtua : 
1. Kita tidak melihat anak dengan mata hati atau mata yang berbinar 
2. Pola asuh yang turun temurun  secara tidak sadar mempengaruhi pola asuh keturunan selanjutnya 
3. Orangtua sibuk dengan target hidupnya sendiri. Jadi lebih fokus ke bagaimana mencapai sesuatu tanpa melihat apakah ada sesuatu yang bakalan timbul jika target tercapai atau tidak. 
4. Lebih memikirkan apa pendapat orang lain dari pada perasaan anak sendiri. 
5. Kurang peka terhadap sumber masalah dan bukan hanya semata2 berorientasi pada hasil.
6. Melihat keberhasilan dari sudut pandang orang tua bukan berdasarkan fitrah setiap anak

Semoga kita sebagai orang tua dapat intropeksi diri 
Percaya dan terimalah anak-anak kita sebagai anugerah sekaligus amanah indah dariNya💋



8 komentar:

  1. Noted. Kadang lingkungan sekitar juga jadi pengaruh dalam mendidik anak ya mom

    BalasHapus
  2. ibu aku pernah bilang, ga msalah kamu ga juara orng kamu sama dia beda orang tua, lucu sih, dan emng bner setiap manusia diksih fitrah yg beda2 , Tuhan menciptakan kita itu sudah penuh pergitungan, kurang lebih nya pasti ada

    BalasHapus
  3. Iya mom, benar banget bahwa anak2 sebagai anugerah juga amanah dari Allah SWT tinggal kita sebagai orangtua mendidiknya secara baik dan benar👍

    BalasHapus
  4. Dari film juga bisa belajar banyak hal dan membuka pikiran ya. Jadi orangtua memang harus terus belajar :)

    BalasHapus
  5. Toto Chan emang rekomended y, buat belajar parenting dan anak juga. JAdi pingin baca bukunya lagi deh. Dari film india beberapa juga sarat nilai ya

    BalasHapus
  6. Betul, harus perbaiki pola asuh orang tua apalagi melihat anak dengan mata hati jadi bisa lebih sadar apa bakat anak yang bisa dikembangkan.

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah habis baca ini jadi nambah ilmu Parenting dan ini patut jadi bacaan para orang tua lain juga karena penting banget kalo buat aku

    BalasHapus
  8. mom, benar banget bahwa anak2 sebagai anugerah juga amanah dari Allah SWT tinggal kita sebagai orangtua mendidiknya

    BalasHapus